Saya tinggal di Jakarta, Indonesia. Perjalanan ke Eropa ini dirancang tidak menggunakan bantuan tur/travel, jadi semua urusan arragement harus dikerjakan sendiri. Mengunjungi sekian banyak negara dengan banyak alat transport tentu saja memerlukan cukup banyak usaha dan tenaga, sehingga mungkin tidak cocok untuk keluarga yang membawa anak kecil atau manula. Kemampuan membaca peta juga penting karena harus mencari jalan sendiri.
Kalo Anda bertanya, kenapa tidak ikut tur? kan bisa lebih murah? Coba baca paragraf pertama di atas, total cost saya apakah lebih mahal dari pada ikut tur dengan jumlah kota dan hari yang sama? Selain itu tentu ada alasannya untuk jalan sendiri:
Mestinya bisa lebih murah
Fleksibel: bebas jam berapa bangun pagi, dan kapan mau tidur malam. Ikut tur biasanya melelahkan karena checkin hotel malam jam 10, besoknya bangun jam 6 pagi, sarapan dan jalan lagi. Ikut tur tidak mungkin punya pengalaman bersepeda semacam ini lho.
Jalan hanya ke tempat yang kita sukai. Tur bisa saja membawa orang ke museum yang membosankan.
Tidur selalu di hotel. Ikut tur berarti Anda harus siap tidur malam di atas bus berjalan.
Ini rahasia umum: yang ikut tur kebanyakan orang tua atau manula, kadang tidak cocok untuk anak muda.
Tapi, jalan sendiri juga ada masalah tersendiri:
Tempat yang dikunjungi tidak sebanyak ikut tur. Biasanya kita menghabiskan waktu cukup lama di satu tempat. Bus tur akan membawa Anda ke banyak tempat dalam satu hari. Baru saja menjejakkan kaki di spot turis, foto, dan sudah disuruh berangkat lagi.
Memilih hotel bisa jadi problem tersendiri, dari kualitas hingga lokasi
Harus membaca peta kota, subway/metro, dan belajar naik bus kota.
Tersesat harus dipandang sebagai jalan-jalan juga, jangan saling memarahi teman seperjalanan.
Sabar antri tempat-tempat wisata favorit, bayar tiket lebih mahal daripada group ticket.
Tips dari Saya
Booking tiket pesawat ke Eropa setidaknya 3 bulan sebelum tanggal keberangkatan. Tiket pesawat akan lebih murah jika dibeli jauh-jauh hari.
Ingin murah, jangan pergi waktu summer (Juni-September). Harga hotel bisa 2x lipat harga normal
Apply Visa yang diperlukan. Sebagai WNI, Anda perlu Visa Schengen untuk masuk ke Eropa, kecuali Inggris/UK. Visa UK harus diurus terpisah. Khusus Swiss, diperlukan visa lagi (kalo gak salah November 2008 Swiss akan menerima visa Schengen). Anda harus punya bukti booking tiket pesawat dan hotel untuk dapat mengurus permohonan visa. Booking hotel mungkin optional di kedutaan tertentu, tapi usahakan Anda menyertakan bukti booking supaya lebih meyakinkan. Bagaimana jika visa ditolak? Yah bisa jadi semua uang yang dikeluarkan untuk booking jadi terbuang percuma, tapi inilah resiko.
Perhatikan cuaca negara tujuan. Bawa pakaian seperlunya saja. Sampai Eropa pasti baru menyadari kenapa ada istilah ‘orang bule tidak suka mandi’
Jangan bawa handuk mandi. Selain makan tempat, selalu basah dan berat, pasti bikin koper berat dan bisa jadi kena excess-baggage charge di pesawat. Handuk selalu disediakan hotel dan bersih.
Bawa disposable underwear, baik untuk lelaki atau perempuan. Harganya murah (saya beli 15,000 per pack isi 6-7 di Watson’s atau Hypermart). Anda terbebas dari rutinitas cuci mencuci, sekali pakai tinggal buang.
Ingat: airline di Eropa memakai batasan 15 kg untuk bagasi check-in. Lebih dari ini biasanya kena charge. Dan usahakan jumlah bagasi yang dibawa cuma 2 per orang. Satu untuk check-in, satu lagi backpack. Harga Tiket pesawat dihitung dari jumlah check-in piece dan beratnya.
Bawa obat yang mungkin perlu dan juga resep dokter. Kita bisa membeli obat dokter di apotik tanpa resep, tapi di luar negeri hal ini tidak berlaku.
http://javamilk.com/panduan-jalan-hemat-ke-eropa/
Kalo Anda bertanya, kenapa tidak ikut tur? kan bisa lebih murah? Coba baca paragraf pertama di atas, total cost saya apakah lebih mahal dari pada ikut tur dengan jumlah kota dan hari yang sama? Selain itu tentu ada alasannya untuk jalan sendiri:
Mestinya bisa lebih murah
Fleksibel: bebas jam berapa bangun pagi, dan kapan mau tidur malam. Ikut tur biasanya melelahkan karena checkin hotel malam jam 10, besoknya bangun jam 6 pagi, sarapan dan jalan lagi. Ikut tur tidak mungkin punya pengalaman bersepeda semacam ini lho.
Jalan hanya ke tempat yang kita sukai. Tur bisa saja membawa orang ke museum yang membosankan.
Tidur selalu di hotel. Ikut tur berarti Anda harus siap tidur malam di atas bus berjalan.
Ini rahasia umum: yang ikut tur kebanyakan orang tua atau manula, kadang tidak cocok untuk anak muda.
Tapi, jalan sendiri juga ada masalah tersendiri:
Tempat yang dikunjungi tidak sebanyak ikut tur. Biasanya kita menghabiskan waktu cukup lama di satu tempat. Bus tur akan membawa Anda ke banyak tempat dalam satu hari. Baru saja menjejakkan kaki di spot turis, foto, dan sudah disuruh berangkat lagi.
Memilih hotel bisa jadi problem tersendiri, dari kualitas hingga lokasi
Harus membaca peta kota, subway/metro, dan belajar naik bus kota.
Tersesat harus dipandang sebagai jalan-jalan juga, jangan saling memarahi teman seperjalanan.
Sabar antri tempat-tempat wisata favorit, bayar tiket lebih mahal daripada group ticket.
Tips dari Saya
Booking tiket pesawat ke Eropa setidaknya 3 bulan sebelum tanggal keberangkatan. Tiket pesawat akan lebih murah jika dibeli jauh-jauh hari.
Ingin murah, jangan pergi waktu summer (Juni-September). Harga hotel bisa 2x lipat harga normal
Apply Visa yang diperlukan. Sebagai WNI, Anda perlu Visa Schengen untuk masuk ke Eropa, kecuali Inggris/UK. Visa UK harus diurus terpisah. Khusus Swiss, diperlukan visa lagi (kalo gak salah November 2008 Swiss akan menerima visa Schengen). Anda harus punya bukti booking tiket pesawat dan hotel untuk dapat mengurus permohonan visa. Booking hotel mungkin optional di kedutaan tertentu, tapi usahakan Anda menyertakan bukti booking supaya lebih meyakinkan. Bagaimana jika visa ditolak? Yah bisa jadi semua uang yang dikeluarkan untuk booking jadi terbuang percuma, tapi inilah resiko.
Perhatikan cuaca negara tujuan. Bawa pakaian seperlunya saja. Sampai Eropa pasti baru menyadari kenapa ada istilah ‘orang bule tidak suka mandi’
Jangan bawa handuk mandi. Selain makan tempat, selalu basah dan berat, pasti bikin koper berat dan bisa jadi kena excess-baggage charge di pesawat. Handuk selalu disediakan hotel dan bersih.
Bawa disposable underwear, baik untuk lelaki atau perempuan. Harganya murah (saya beli 15,000 per pack isi 6-7 di Watson’s atau Hypermart). Anda terbebas dari rutinitas cuci mencuci, sekali pakai tinggal buang.
Ingat: airline di Eropa memakai batasan 15 kg untuk bagasi check-in. Lebih dari ini biasanya kena charge. Dan usahakan jumlah bagasi yang dibawa cuma 2 per orang. Satu untuk check-in, satu lagi backpack. Harga Tiket pesawat dihitung dari jumlah check-in piece dan beratnya.
Bawa obat yang mungkin perlu dan juga resep dokter. Kita bisa membeli obat dokter di apotik tanpa resep, tapi di luar negeri hal ini tidak berlaku.
http://javamilk.com/panduan-jalan-hemat-ke-eropa/
Jangan pernah menghilangkan paspor kalau tak mau mengeluarkan biaya, energi bahkan waktu. Saya membuat statement seperti ini karena sudah mengalaminya sendiri.
Sabtu sore, 9 Februari 2008, saya bertolak dari Indonesia ke Barcelona, Spanyol dalam rangka tugas liputan Mobile World Congress 2008. Naasnya, pada hari Rabu (13/02/2008), sekitar pukul 8 malam waktu Barcelona, tas kecil yang selalu saya slempangkan di badan lenyap digondol seseorang. Isinya barang-barang penting, paspor salah satunya.
Paspor hilang! Apa yang harus dilakukan? Saya ingin berbagi sedikit pengalaman soal prosedur paspor hilang di Barcelona dan tips apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan jika paspor hilang. Pastinya, jangan panik. Trus selanjutnya gimana?
Segera cari kantor polisi terdekat dan laporkan kejadian yang dialami. Selanjutnya, Anda akan mendapatkan surat keterangan kehilangan paspor dari kepolisian.
Cari tahu lokasi dan kontak orang Kedutaan Besar (Kedubes)/Konsulat kewarganegaraan Anda.
Segera melapor ke Kedubes/Konsulat. Bawa semua dokumen identitas Anda. Surat-surat yang perlu dipersiapkan antara lain:
Surat keterangan kehilangan dari pihak kepolisian.
Fotocopy paspor
Fotocopy KTP
Fotocopy Kartu Keluarga
Pas foto ukuran 4 x 6 dengan latar putih (tergantung dari standar yang ditetapkan setiap negara).
Mengisi formulir aplikasi pengganti paspor yang dinamakan dengan “Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP)”. SPLP mempunyai kedudukan hukum yang sama dengan paspor. Masa berlakunya hanya sebentar (kalau SPLP saya yang dikeluarkan di Madrid hanya berlaku 2 minggu).
Membayar biaya pembuatan SPLP (jumlahnya berbeda di setiap negara).
Untuk mengurus SPLP, saya harus ke Madrid. Barcelona - Madrid memakan waktu kira-kira 6 jam jika ditempuh dengan kereta. Waktu itu saya naik mobil, bersama bos Abdul dan dbu. Dan untungnya lagi, semua fotocopy dokumen seperti KTP, KK, Paspor saya punya, termasuk surat keterangan kehilangan dari pihak kepolisian sudah diperoleh pas malam kejadian.
Dan untungnya lagi, para bos2 di detikcom banyak membantu saya dalam mengurus SPLP seperti mencari tahu contact person kedubes Madrid. Orang-orang di Kedubes Madrid dengan sukarela mau menunggu saya sampai saya tiba di Madrid, padahal saya tiba di sana malam sekitar jam 8.
Satu perlengkapan yang kurang, saya tidak punya foto. So… setibanya saya di Madrid, saya mampir dulu di automatic photo box yang ada di pinggir jalan. Dengan modal uang 2 euro, tinggal pencat pencet tombol yang ada di mesin dan pilah pilih mau foto untuk paspor atau yang lain, taraaaaa…. pas foto pun langsung jadi hanya dalam waktu 1 menit.
Semua syarat lengkap, saya langsung ke Kedubes Madrid. Sesampainya di sana, saya tinggal mengisi formulir SPLP, sidik jari dan tanda tangan. SPLP pun siap dan bisa digunakan untuk pulang ke Indonesia.
Thanks… untuk semua yang sudah membantu saya..
http://ayane.blogdetik.com/2008/02/28/ketika-paspor-hilang-apa-yang-harus-dilakukan/
Sabtu sore, 9 Februari 2008, saya bertolak dari Indonesia ke Barcelona, Spanyol dalam rangka tugas liputan Mobile World Congress 2008. Naasnya, pada hari Rabu (13/02/2008), sekitar pukul 8 malam waktu Barcelona, tas kecil yang selalu saya slempangkan di badan lenyap digondol seseorang. Isinya barang-barang penting, paspor salah satunya.
Paspor hilang! Apa yang harus dilakukan? Saya ingin berbagi sedikit pengalaman soal prosedur paspor hilang di Barcelona dan tips apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan jika paspor hilang. Pastinya, jangan panik. Trus selanjutnya gimana?
Segera cari kantor polisi terdekat dan laporkan kejadian yang dialami. Selanjutnya, Anda akan mendapatkan surat keterangan kehilangan paspor dari kepolisian.
Cari tahu lokasi dan kontak orang Kedutaan Besar (Kedubes)/Konsulat kewarganegaraan Anda.
Segera melapor ke Kedubes/Konsulat. Bawa semua dokumen identitas Anda. Surat-surat yang perlu dipersiapkan antara lain:
Surat keterangan kehilangan dari pihak kepolisian.
Fotocopy paspor
Fotocopy KTP
Fotocopy Kartu Keluarga
Pas foto ukuran 4 x 6 dengan latar putih (tergantung dari standar yang ditetapkan setiap negara).
Mengisi formulir aplikasi pengganti paspor yang dinamakan dengan “Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP)”. SPLP mempunyai kedudukan hukum yang sama dengan paspor. Masa berlakunya hanya sebentar (kalau SPLP saya yang dikeluarkan di Madrid hanya berlaku 2 minggu).
Membayar biaya pembuatan SPLP (jumlahnya berbeda di setiap negara).
Untuk mengurus SPLP, saya harus ke Madrid. Barcelona - Madrid memakan waktu kira-kira 6 jam jika ditempuh dengan kereta. Waktu itu saya naik mobil, bersama bos Abdul dan dbu. Dan untungnya lagi, semua fotocopy dokumen seperti KTP, KK, Paspor saya punya, termasuk surat keterangan kehilangan dari pihak kepolisian sudah diperoleh pas malam kejadian.
Dan untungnya lagi, para bos2 di detikcom banyak membantu saya dalam mengurus SPLP seperti mencari tahu contact person kedubes Madrid. Orang-orang di Kedubes Madrid dengan sukarela mau menunggu saya sampai saya tiba di Madrid, padahal saya tiba di sana malam sekitar jam 8.
Satu perlengkapan yang kurang, saya tidak punya foto. So… setibanya saya di Madrid, saya mampir dulu di automatic photo box yang ada di pinggir jalan. Dengan modal uang 2 euro, tinggal pencat pencet tombol yang ada di mesin dan pilah pilih mau foto untuk paspor atau yang lain, taraaaaa…. pas foto pun langsung jadi hanya dalam waktu 1 menit.
Semua syarat lengkap, saya langsung ke Kedubes Madrid. Sesampainya di sana, saya tinggal mengisi formulir SPLP, sidik jari dan tanda tangan. SPLP pun siap dan bisa digunakan untuk pulang ke Indonesia.
Thanks… untuk semua yang sudah membantu saya..
http://ayane.blogdetik.com/2008/02/28/ketika-paspor-hilang-apa-yang-harus-dilakukan/