Beberapa tahun ini saya dan keluarga mengikuti skenario yang telah ditentukan sang khalik, bermukim dinegeri dua musim di Jerman. Sambil terus berusaha memetik pelajaran kehidupan. Salah satunya adalah merenungi fenomena apakah "kebetulan" ketika Jerman masih gelap gulita, namun Indonesia sudah terang benderang. Sebagai informasi pada saat musim dinggin, perbedaan waktu antara Jakarta dengan Jerman, terpaut 6 jam. artinya jika di Jakarta sudah menunjukkan pukul 06.00 WIB, maka di Jerman masih tengah malam gelap gulita yaitu pukul 00.00 CET.
Pada saat musim panas, selisih waktu antara Jerman dan Jakarta, terpaut 5 jam, artinya Jakarta lebih cepat 5 jam dibanding Jerman. Apakah ini hanya "kebetulan" atau ada isyarat tersendiri dari Allah yang menciptakan jagat raya ini?
Fenomena lainnya, Jerman dan negara eropa lainnya mempunyai 4 (empat) musim, sementara Indonesia dan negara tropis lainnya hanya mempunyai 2 (dua) musim, Apakah ini hanya "kebetulan" atau ada isyarat dari Allah kepada kita untuk berfikir dan menarik sebanyak-banyaknya pelajaran.
Tidak ada yang kebetulan dimuka bumi ini, segala sesuatu yang terjadi dimuka bumi ini dari yang tidak terlihat sampai terlihat, semuanya dalam pengetahuan dan skenario Allah. Apa pelajaran dari perbedaan jam, perbedaan musim antara negara tropis dan negara non tropis seperti Jerman?
Allah SWT telah menghadirkan fakta bahwa matahari terbit dikawasan Timur, bukankah ini mengisyaratkan bahwa kawasan Timur jauh lebih dahulu bangun, beraktivitas dibanding kawasan Barat, logika tersebut menghantarkan kita pada fakta seharusnya kawasan Timur lebih dahulu berkarya dibanding kawasan Barat.
Bukankah seharusnya Timur lebih maju, dan Barat kalah jauh dari Timur. Jika dianalogikan dalam pertandingan motor sport, jarak waktu satu detik saja sudah sangat menentukan apakah anda menjadi pemenang atau tidak. Ini bukannya berjarak satu detik, namun 5-6 jam. Dengan demikian, sesungguhnya kejayaan kawasan Timur dunia termasuk didalamnya adalah Indonesia menunggu saatnya saja, karena saat Barat masih tertidur, kawasan Timur sudah bisa menghasilkan berbagai macam karya, jauh lebih cepat dibanding Barat.
Tanda-tanda tersebut sekarang mulai kelihatan dengan hadirnya China, India dan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini sangat dipengaruhi oleh kawasan Asia, saat yang sama ekonomi Amerika dan Eropa mengalami guncangan demi guncangan. Mengapa ekonomi dikawasan Asia bisa bertumbuh dan berbanding terbalik dengan Amerika dan Eropa. Salah satunya adalah kekuatan negara Asia mengawal bangsanya tetap berkarakter, jumlah penduduk yang terus bertumbuh merupakan pasar domestik yang sangat membantu pertumbuhan negara-negara tersebut, saat yang sama di Eropa dan Amerika mengalami pertumbuhan penduduk yang minus dengan demografi usia produktif yang juga semakin sedikit, bahkan baru-baru ini saking khawatirnya negara Jerman dengan ketersediaan tenaga muda untuk mensokong ekonominya, sampai melakukan promosi agar tenaga muda yang trampil dari negara lain, tetap mau tinggal dan bekerja di Jerman.
Dengan demikian, terdapat nilai-nilai ketimuran yang ternyata mempunyai korelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti menjaga kuat karakter bangsanya dan agamanya, menjaga etika, akhlak, menjaga sakralnya pernikahan, pengokohan rumah tangga, dan seterusnya, dan ini adalah nilai-nilai universal yang jika dilestarikan dengan baik, menjadi pertanda dari kemajuan bangsa-bangsa di dunia.
Nilai-nilai ini pulalah yang saat ini mulai terkikis dengan serius di bagian Barat dunia, kesakralan rumah tangga sebagai fondasi dalam membangun bangsa diabaikan, nilai-nilai moral mulai runtuh, kesakralan pernikahan hilang ditelan nafsu diri yang tidak pernah mendapatkan kepuasan. Fajar kejayaan bangsa Timur semakin jelas terlihat.
Bangsa-bangsa dikawasan Timur juga mempunyai keungulan lain yaitu 2 (dua) musim, yaitu musim kemarau dan hujan, negara-negara yang mempunyai dua musim mempunyai peluang yang jauh lebih tinggi dan produktivitas yang lebih baik dari negara Barat. Mengapa demikian, karena di negara tropis orang bisa bekerja sepanjang waktu dengan udara yang tidak ekstrem, sementara di negara empat musim, pada saat musim dinggin luar biasa dinginnya, hingga minus, dan pada saat musim panas, mereka manfaatkan untuk liburan. Pada saat musim dingin orang tetap bisa bekerja, namun dalam waktu yang relatif terbatas, dan bukan hanya itu, siangpun semakin lambat dan malam semakin cepat, suasana alam mempengaruhi semangat dalam bekerja. Saat musim dingin keseharian selalu dihadapkan pada suasana mendung dan gelap. coba anda bayangkan samangat seperti apa yang timbul dari suasana mendung, gelap dan dingin.
Hal tersebut tidak ditemui di negara tropis seperti Indonesia, setiap saat anda bisa bekerja, dengan udara yang relatif stabil, dengan demikian seharusnya produktivitas dan karya-karya negeri di kawasan Timur jauh lebih baik dibanding negara-negara Barat. Bisa jadi, sebagian dari pemikir dinegara Barat telah mengetahui kondisi ini, akhirnya ada yang berfikir sempit untuk menciptakan ketergantungan negara-negara Timur kepada negara Barat, dengan berbagai cara.
Mengapa saat ini kesannya negara Barat lebih maju?, karena negara Barat dari awal tahu persis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi negaranya. Singkatnya tidak banyak pilihan yang dapat mereka lakukan untuk maju dan bertahan, dan mereka bersepakat tentang peta bangsanya diantara negara-negara didunia, mereka fokus membangun bangsanya dari kekuatan yang mereka miliki.
Sebagai contoh Jerman, sedari awal mereka sadar bahwa mereka tidak mempunyai sumber daya alam dan mineral yang berlimpah, maka mereka fokus pada pembangunan sumber daya manusia, mereka melakukan investasi untuk membangun universitas, pusat riset, dan membiayai proyek-proyek penelitian dengan dana yang hampir tidak terbatas.
Akhirnya, mereka mampu menghasilkan teknologi, produk dengan kualitas tinggi. Disisi lain, negara dikawasan Timur, karena alam yang sangat kaya, mulai dari tanah, sumber mineral, laut, hutan, udara, menyebabkan bangsa kawasan timur terlalu lama melakukan pemetaan diri bangsanya. Akhirnya, selalu berdebat untuk menyepakati sektor unggulan yang bisa dipersandingkan dengan negara Barat. Pertanian bukan, Teknologi bukan, Industri bukan, Padat karya bukan, Padat modal bukan, pendidikan bukan, dan seterusnya. akhirnya negara di kawasan Timur terjebak pada langkah yang tidak maksimal.
Fragmen ini hendaknya menjadi pelajaran, belajarlah ke dunia Barat, sekedar untuk mengetahui dengan detil cara dunia Barat membangun bangsanya, dan setelah dirasa cukup kembalilah, karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai potensi yang luar biasa, tinggal melakukan upaya-upaya perbaikan secara konsisten, akhirnya akan menjadi bangsa besar yang bersanding dengan negara maju lainnya di dunia.
Bagaimana memulainya.
Jika dalam skala nasional masih berat menggerakkan elemen bangsa untuk bersatu menyepakati sektor unggulan yang menjadi prioritas dalam memajukan Indonesia, maka bisa dimulai dari daerah yang skalanya lebih kecil, dengan harapan lebih mudah menyepakati sektor unggulan. Anda yang menjadi pimpinan di daerah apakah itu tokoh masyarakat, apalagi gubernur, walikota, bupati, DPRD, dan semua pihak yang peduli, arahkan pembangunan pada kekuatan potensi daerah, jika daerah anda mempunyai keungulan dalam sektor pertanian, maka maksimalkan anggaran untuk mensupport sektor ini, dengan acuan suksesnya pertanian dinegara maju, sarana dan prasarananya didukung sepenuhnya dari anggaran daerah.
Jika daerah anda, mempunyai keungulan dari sisi pariwisata, maka arahkan anggaran daerah pada sektor ini sehingga terkenal sampai manca negara, jika wilayah anda mempunyai unggulan pada sektor laut dan isinya, maka pastikan dunia melihat wilayah anda sebagai tempat yang sukses dan tempat belajar.
Dengan cara inilah, akhirnya hiruk pikuk nasional akan mereda dengan sendirinya, biarkan mereka banyak berbicara, dan anda yang didaerah banyaklah berkarya, saatnya nanti para pembual di nasional lambat laun akan tersingkir dengan sendirinya, karena seiring dengan semakin lamanya masyarakat berdemokrasi, dengan sendirinya akan sampai pada titik keseimbangan baru, dimana disadari bahwa demokrasi hanyalah alat untuk mencapai kesejahteraan. Tokoh-tokoh yang akan mendapat simpati rakyat kedepan adalah sosok-sosok yang benar-benar berkarya untuk kesejahteraan rakyat, bukan hanya yang pintar beropini di media massa.
Musim dinggin, Hannover, 3 Januari 2013
Bukankah seharusnya Timur lebih maju, dan Barat kalah jauh dari Timur. Jika dianalogikan dalam pertandingan motor sport, jarak waktu satu detik saja sudah sangat menentukan apakah anda menjadi pemenang atau tidak. Ini bukannya berjarak satu detik, namun 5-6 jam. Dengan demikian, sesungguhnya kejayaan kawasan Timur dunia termasuk didalamnya adalah Indonesia menunggu saatnya saja, karena saat Barat masih tertidur, kawasan Timur sudah bisa menghasilkan berbagai macam karya, jauh lebih cepat dibanding Barat.
Tanda-tanda tersebut sekarang mulai kelihatan dengan hadirnya China, India dan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini sangat dipengaruhi oleh kawasan Asia, saat yang sama ekonomi Amerika dan Eropa mengalami guncangan demi guncangan. Mengapa ekonomi dikawasan Asia bisa bertumbuh dan berbanding terbalik dengan Amerika dan Eropa. Salah satunya adalah kekuatan negara Asia mengawal bangsanya tetap berkarakter, jumlah penduduk yang terus bertumbuh merupakan pasar domestik yang sangat membantu pertumbuhan negara-negara tersebut, saat yang sama di Eropa dan Amerika mengalami pertumbuhan penduduk yang minus dengan demografi usia produktif yang juga semakin sedikit, bahkan baru-baru ini saking khawatirnya negara Jerman dengan ketersediaan tenaga muda untuk mensokong ekonominya, sampai melakukan promosi agar tenaga muda yang trampil dari negara lain, tetap mau tinggal dan bekerja di Jerman.
Dengan demikian, terdapat nilai-nilai ketimuran yang ternyata mempunyai korelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti menjaga kuat karakter bangsanya dan agamanya, menjaga etika, akhlak, menjaga sakralnya pernikahan, pengokohan rumah tangga, dan seterusnya, dan ini adalah nilai-nilai universal yang jika dilestarikan dengan baik, menjadi pertanda dari kemajuan bangsa-bangsa di dunia.
Nilai-nilai ini pulalah yang saat ini mulai terkikis dengan serius di bagian Barat dunia, kesakralan rumah tangga sebagai fondasi dalam membangun bangsa diabaikan, nilai-nilai moral mulai runtuh, kesakralan pernikahan hilang ditelan nafsu diri yang tidak pernah mendapatkan kepuasan. Fajar kejayaan bangsa Timur semakin jelas terlihat.
Bangsa-bangsa dikawasan Timur juga mempunyai keungulan lain yaitu 2 (dua) musim, yaitu musim kemarau dan hujan, negara-negara yang mempunyai dua musim mempunyai peluang yang jauh lebih tinggi dan produktivitas yang lebih baik dari negara Barat. Mengapa demikian, karena di negara tropis orang bisa bekerja sepanjang waktu dengan udara yang tidak ekstrem, sementara di negara empat musim, pada saat musim dinggin luar biasa dinginnya, hingga minus, dan pada saat musim panas, mereka manfaatkan untuk liburan. Pada saat musim dingin orang tetap bisa bekerja, namun dalam waktu yang relatif terbatas, dan bukan hanya itu, siangpun semakin lambat dan malam semakin cepat, suasana alam mempengaruhi semangat dalam bekerja. Saat musim dingin keseharian selalu dihadapkan pada suasana mendung dan gelap. coba anda bayangkan samangat seperti apa yang timbul dari suasana mendung, gelap dan dingin.
Hal tersebut tidak ditemui di negara tropis seperti Indonesia, setiap saat anda bisa bekerja, dengan udara yang relatif stabil, dengan demikian seharusnya produktivitas dan karya-karya negeri di kawasan Timur jauh lebih baik dibanding negara-negara Barat. Bisa jadi, sebagian dari pemikir dinegara Barat telah mengetahui kondisi ini, akhirnya ada yang berfikir sempit untuk menciptakan ketergantungan negara-negara Timur kepada negara Barat, dengan berbagai cara.
Mengapa saat ini kesannya negara Barat lebih maju?, karena negara Barat dari awal tahu persis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi negaranya. Singkatnya tidak banyak pilihan yang dapat mereka lakukan untuk maju dan bertahan, dan mereka bersepakat tentang peta bangsanya diantara negara-negara didunia, mereka fokus membangun bangsanya dari kekuatan yang mereka miliki.
Sebagai contoh Jerman, sedari awal mereka sadar bahwa mereka tidak mempunyai sumber daya alam dan mineral yang berlimpah, maka mereka fokus pada pembangunan sumber daya manusia, mereka melakukan investasi untuk membangun universitas, pusat riset, dan membiayai proyek-proyek penelitian dengan dana yang hampir tidak terbatas.
Akhirnya, mereka mampu menghasilkan teknologi, produk dengan kualitas tinggi. Disisi lain, negara dikawasan Timur, karena alam yang sangat kaya, mulai dari tanah, sumber mineral, laut, hutan, udara, menyebabkan bangsa kawasan timur terlalu lama melakukan pemetaan diri bangsanya. Akhirnya, selalu berdebat untuk menyepakati sektor unggulan yang bisa dipersandingkan dengan negara Barat. Pertanian bukan, Teknologi bukan, Industri bukan, Padat karya bukan, Padat modal bukan, pendidikan bukan, dan seterusnya. akhirnya negara di kawasan Timur terjebak pada langkah yang tidak maksimal.
Fragmen ini hendaknya menjadi pelajaran, belajarlah ke dunia Barat, sekedar untuk mengetahui dengan detil cara dunia Barat membangun bangsanya, dan setelah dirasa cukup kembalilah, karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai potensi yang luar biasa, tinggal melakukan upaya-upaya perbaikan secara konsisten, akhirnya akan menjadi bangsa besar yang bersanding dengan negara maju lainnya di dunia.
Bagaimana memulainya.
Jika dalam skala nasional masih berat menggerakkan elemen bangsa untuk bersatu menyepakati sektor unggulan yang menjadi prioritas dalam memajukan Indonesia, maka bisa dimulai dari daerah yang skalanya lebih kecil, dengan harapan lebih mudah menyepakati sektor unggulan. Anda yang menjadi pimpinan di daerah apakah itu tokoh masyarakat, apalagi gubernur, walikota, bupati, DPRD, dan semua pihak yang peduli, arahkan pembangunan pada kekuatan potensi daerah, jika daerah anda mempunyai keungulan dalam sektor pertanian, maka maksimalkan anggaran untuk mensupport sektor ini, dengan acuan suksesnya pertanian dinegara maju, sarana dan prasarananya didukung sepenuhnya dari anggaran daerah.
Jika daerah anda, mempunyai keungulan dari sisi pariwisata, maka arahkan anggaran daerah pada sektor ini sehingga terkenal sampai manca negara, jika wilayah anda mempunyai unggulan pada sektor laut dan isinya, maka pastikan dunia melihat wilayah anda sebagai tempat yang sukses dan tempat belajar.
Dengan cara inilah, akhirnya hiruk pikuk nasional akan mereda dengan sendirinya, biarkan mereka banyak berbicara, dan anda yang didaerah banyaklah berkarya, saatnya nanti para pembual di nasional lambat laun akan tersingkir dengan sendirinya, karena seiring dengan semakin lamanya masyarakat berdemokrasi, dengan sendirinya akan sampai pada titik keseimbangan baru, dimana disadari bahwa demokrasi hanyalah alat untuk mencapai kesejahteraan. Tokoh-tokoh yang akan mendapat simpati rakyat kedepan adalah sosok-sosok yang benar-benar berkarya untuk kesejahteraan rakyat, bukan hanya yang pintar beropini di media massa.
Musim dinggin, Hannover, 3 Januari 2013